Ads

Menghilangkan Bau Langu Pada Susu Kedelai






Tidak setiap orang bisa mengkonsumsi susu sapi. Meskipun dipaksakan meminumnya, ada saja akibat yang ditimbulkannya. Diare atau muntah acapkali terjadi pada orang yang perutnya tak bisa menerima susu sapi. Alergi susu sapi disebabkan oleh kurangnya enzim laktase yang diproduksi tubuh seseorang di dalam saluran cernanya. Pencernaannya tidak mampu mencerna kandungan zat gizi tertentu yang terdapat dalam susu sapi. Orang akan tetap mengalami diare atau muntah jika tetap memaksa meminumnya.

Agar tetap bisa mengkonsumsi susu secara aman dan nyaman, diperlukan bahan lain sebagai alternatif pengganti susu sapi. Dalam hal ini, kedelai merupakan bahan yang tepat. Selain gizinya tidak kalah dibanding susu sapi, kebutuhan tubuh akan protein dapat tercukupi sekitar 30% hanya dengan meminum 2 gelas susu kedelai.

Susu kedelai mengandung protein tinggi dan rendah lemak, sehingga aman dikonsumsi siapa saja. Secara umum, kandungan gizi susu kedelai meliputi vitamin B2, Vitamin B2 niasin, piridoksin dan golongan vitamin B tinggi lainnya. Kandungan Vitamin E dan K dalam susu kedelai juga tergolong cukup banyak jumlahnya.

Selain berprotein tinggi, susu kedelai juga berkhasiat sebagai fitoestrogen atau senyawa alamiah yang mirip dengan hormon estrogen. Senyawa yang terdapat dalam susu kedelai ini banyak terkandung dalam produk olahan kedelai lainnya seperti tahu, tempe dan berbagai olahan dari kacang kedelai itu sendiri. Zat inilah yang dipercaya mampu mengurangi resiko kolesterol tinggi, yang bisa menyebabkan penyakit jantung, hipertensi, stroke, mencegah osteoporosis dan mampu mencegah beberapa penyakit kanker pada wanita.

Saat ini produk susu kedelai telah banyak beredar di pasaran bebas. Tak hanya industri rumah tangga saja yang telah memproduksi susu kedelai, namun industri besar pun tak ketinggalan dalam hal ini. Hanya saja terdapat sedikit perbedaan kandungan gizi antara susu kedelai olahan (home industri) dengan produk industri pabrik. Pada home industri, susu kedelai diolah apa adanya tanpa menambahkan kandungan mineral dan kalsium yang memang tidak terdapat bahan tersebut. Sedangkan industri pabrik sudah diperkaya dengan berbagai kandungan gizi tambahan.

Umumnya keluhan yang sering terdengar pada orang yang meminum susu sapi adalah bau amisnya yang khas susu sapi. Begitu pula halnya dengan susu kedelai. Bau langu adalah bau khas yang terdapat pada kacang-kacangan mentah termasuk kedelai. Sebagian orang tidak suka dengan bau langu ini. Tak jarang, alasan bau inilah yang menghentikan kebiasaan orang meminum susu kedelai.

Meskipun sebenarnya susu kedelai yang baik dan layak konsumsi adalah susu kedelai yang bebas dari bau dan rasa langu, bebas antitripsin serta tidak mengendap atau menggumpal. Bagi kalangan tertentu, bau langu ini malah cenderung disukai. Mereka justru menolak jika bau langu ini dihilangkan pada produk susu kedelai. Alasannya ialah pada susu kedelai yang masih tercium aroma khasnya lebih sehat dan alami.

Bau langu ini lebih disebabkan oleh kerja enzim lipsigenase yang ada dalam biji kedelai. Pada waktu proses penggilingan, enzim ini bereaksi dengan lemak terutama jika saat mengolahnya menggunakan air dingin. Nah, inilah yang menyebabkan bau langu masih terasa saat meminum susu kedelai. Meskipun demikian, sebenarnya susu tetap dalam kondisi yang baik jika masih baru dan segar.

Adanya bau langu ini cuma masalah proses pengolahan saja. Bau dan rasa langu itu seharusnya dapat dihilangkan dengan cara mematikan enzim lipsigenase dengan kondisi panas pada proses pengolahan susu kedelai. Cara yang sering dilakukan adalah menggunakan air panas dengan suhu antara 80 – 100 derajat C pada saat menggiling kedelai, merendam kedelai dalam air panas selama 10 – 15 menit sebelum digiling atau merendam kedelai dalam air selama 8 – 12 jam dan diikuti perendaman dalam air mendidih selama 30 menit.

Salah satu dari ketiga hal di atas bisa digunakan agar bau langu yang terdapat dalam kedelai tidak tersisa pada hasil akhir yaitu susu kedelai. Jika kita mengkonsumsi susu kedelai dengan cara membeli maka kita belum tentu terbebas dari bau langu, sebab proses pengolahan dari masing-masing pembuatnya berbeda-beda. Hal ini sering terjadi terutama pada home industri susu kedelai sekali minum dan tidak mengandalkan pengawet.

Namun demikian, pada susu sapi dan susu kedelai olahan home industri terdapat kesamaan, yaitu memerlukan cara penyimpanan yang pas. Susu yang penuh dengan zat gizi tersebut rentan mikroorganisme. Dalam suhu ruangan, susu dari home industri lebih cepat rusak dan basi. Berbeda dengan olahan pabrik atau industri besar yang telah menerapkan cara tertentu dan teknologi tinggi sehingga produk susu bisa bertahan dan awet dalam waktu lama.

Sayangnya, kedelai sebagai bahan baku pembuatan kini harganya melonjak sehingga berdampak pada harga produk olahannya. Seperti halnya tempe dan tahu, susu kedelai yang rata-rata diproduksi secara home industri pun terancam nasibnya. Akibatnya bisa dipastikan harganya mungkin sekali tak terjangkau oleh masyarakat kelas bawah.

Sumber : Kompas

About HILLMAN

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar